Dalam mitologi Yunani kuno, petir mempunyai peranan sentra dalam kekuasaan dewa paling tinggi mereka, Zeus. Sebagai dewa petir, Zeus ialah penguasa langit yang menggenggam kendalian atas petir, guntur, dan kilat. Tetapi, kemampuan petir tidak terbatas pada kerangka mitologis; di alam riil, petir ialah peristiwa alam yang mengagumkan dan sering mematikan.

Petir tidak cuma tanda-tanda alam biasa. Dibalik kilatan sinar dan deru suara, petir ialah dari hasil proses fisika yang kompleks yang mengikutsertakan ketidaksamaan prospektif listrik di antara awan dan permukaan bumi. Saat ketidaksamaan prospektif ini capai titik krisis, terjadi pemutusan, yang hasilkan saluran listrik yang luar biasa yang kita mengenal sebagai petir.

Dalam mitologi Yunani, Zeus kerap dilukiskan bawa petir sebagai senjata intinya. Saat dia melempar petir, itu ialah pertanda kekuasaannya yang tidak terpungkiri. Tetapi, petir dipakai dalam kerangka mitologis untuk sebagai wakil amarah Zeus, dan kekuasaan dan otoritasnya sebagai dewa khusus dalam hierarki dewa-dewi Yunani.

Disamping itu, dalam mitologi Yunani, petir disangkutkan ide perkalian atau turunan. Zeus banyak memiliki turunan, baik dari jalinan sah atau tidak sah dengan dewi-dewi dan manusia. Turunannya kerap kali berkekuatan atau karakter khusus yang berkaitan dengan ayah mereka, Zeus.

Dengan pahami kemampuan dan dogma dibalik kakak Zeus, kita bisa hargai kedalaman dan komplikasi mitologi Yunani, dan hubungan dengan peristiwa alam yang kita perhatikan di kehidupan setiap hari. Petir tidak cuma tanda-tanda alam biasa; itu ialah lambang kekuasaan, kewenangan, dan peninggalan dalam budaya Yunani kuno